Minggu, 23 Juni 2013

Masjid Agung Tuban

Masjid Agung Tuban


Masjid Agung Tuban



Tuban, kabupaten yang terletak di
wilayah pesisir utara Jawa memiliki banyak cerita sejarah yang belum
terungkap. Salah satunya adalah keberadaan Masjid Agung Tuban. Masjid
yang dibangun pada 1894 Masehi itu memiliki arsitektur unik.
Bangunan masjid terdiri dari tiga
bangunan berjajar memanjang dari utara ke selatan. Bangunan utama,
misalnya memiliki ukuran paling besar dengan pintu masuk utama tepat di
tengah bangunan.
Pintu masuk utama itu juga diperkuat
dengan ornamen yang dilengkapi pilar-pilar yang kokoh. Adapun ukuran dua
bangunan pendukung hanya separuh bangunan utama.
Dua bangunan pendukung itu terletak di
sebelah kanan serta kiri bangunan utama yang masing-masing dilengkapi
sebuah pintu masuk. Tepat di depan dua bangunan pendukung, juga dibangun
kubah yang tingginya tidak melampaui tiga bangunan masjid. Dua kubah
itu juga difungsikan sebagai tempat wudu.
Kini, jika diperhatikan lebih
terperinci, setelah direnovasi tahun 2004, masjid tersebut memiliki ciri
tersendiri. Bentuk bangunannya terdiri dari dua bagian, serambi dan
ruang salat utama. Bentuknya tidak terpengaruh dengan bentuk masjid di
Pulau Jawa pada umumnya yang memiliki atap bersusun tiga. Arsitektur
masjid justru dipengaruhi corak Timur Tengah, India dan Eropa.
Bahkan, sekilas bangunannya mirip dengan
Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Saat masjid Tuban direnovasi
total, tidak banyak perlengkapan pendukung masjid yang tersisa. Hanya
beberapa yang kini tersimpan di Museum Kambang Putih. Diantaranya sebuah
beduk besar dengan diameter 0,5 meter dan panjang 1,5 meter, sebuah
marmer persegi berukuran 0,5 meter, sebuah mimbar, satu brankas besi
baja buatan Jerman, dan jeruji mirip sel tahanan.
Jeruji mirip sel tahanan itu ditemukan
di sebelah utara halaman depan, persisnya di samping Kantor Pos Besar
saat ini. Adapun brankas buatan Jerman itu ditemukan di bawah fondasi
bangunan lama yang digali saat renovasi dilakukan. Namun, tidak
diketahui secara persis kegunaan brankas baja dengan ukuran sekitar 1
meter persegi tersebut, termasuk korelasi dengan jeruji besi yang
diletakkan pada halaman depan masjid.
Masjid
Jami’ Tuban atau yang lebih dikenal dengan Masjid Agung Tuban berdiri
di Kelurahan Kutorejo, Kota Tuban, dibangun tahun 1894 pada masa
pemerintahan Bupati ke-34 Adipati Arya Koesoemodigdo

0 komentar:

Posting Komentar

PERHATIAN

Post A Comment
Komentar agan agan tidak boleh mengandung unsur
1. Penghinaan atau pelecehan
2. Spamming (spam comment )
Tulislah setiap kata dengan makna kesopanan
Agar Sahabat Blog eksis mohon tinggalkan komentar nya :)
Dan bila ada link yang rusak mohon di beritahu IN komentar
By: Admin ( danuh shinigami )