Minggu, 23 Juni 2013

Gerabah/ Kuali Tuban


Kerajinan Gerabah di kota Tuban ini bersifat home industri, tepatnya di desa Merik dan Karang Kabupaten Tuban Jawa Timur. Sebagai warisan budaya dari nenek moyang ini ternyata masih tetap jalan sampai sekarang. Mayoritas pengrajin gerabah di desa Merik dan Karang adalah wanita, laki-laki hanya sebatas membantu dalam proses pembakaran. Didalam proses pembuatan masih dengan cara tradisional yakni dari tanah liat yang di putar dengan alat perbot sebagai medianya, dan bentuknya di sesuaikan dengan permintaan pasar. Seperti yang paling banyak permintaan pasar adalah Kuali,sebagai tempat ikan.
Walaupun empat tahun silam di landa bencana alam berupa Banjir, Usaha ini tetap mampu berdiri lagi. Mereka berusaha mempertahankan identitasnya untuk bisa mendapatkan profit dari pekerjaan yang diwarisankan oleh nenek moyangnya. Kentalnya solidaritas warga setempat menjadi keunikan yang patut kita beri apresiasi tinggi. Solidaritas yang kental ini bisa di jumpai di saat proses pembakaran berlangsung, dimana tradisi ini adalah untuk menjaga relasi sosial sesama pengrajin gerabah. sistem seperti ini sebenarnya bergilir, semisal di tempat A akan melakukan proses pembakaran gerabah,pada warga tempat, B,C,D akan ikut serta membantu. Dan di lain waktu tempat B melakukan proses pembakaran maka A,C,D juga akan membantu, dan begitu seterusnya. Namun solidaritas ini hanya sebatas membantu prosesnya saja tanpa membantu sampai hasil gerabah yang sudah matang.
Hasil yang di peroleh perbijinya adalah 500 rupiah, dengan sekali pembakaran kurang lebih 4000 buah kuali maka kira-kira hasil pendapatan kotornya 2juta rupiah. Profit yang terbilang cukup banyak ini menjadikan para pengrajin gerabah bertahan sampai sekarang dan menjadi rutinitas sehari-hari mereka untuk membuat gerabah sesuai dengan permintaan pasar. Pengrajin gerabah dari desa Merik dan Karang ini terkenal akan kualitas yang sempurna, tidak mudah pecah dan tahan lama. Terbukti bahwa selain masyarakat Tuban yang mengkonsumsi, ternyata kuali ini bisa menembus sampai pulau Bawean dan masyarakat di sana sudah mngkonsumsi cukup lama gerabah dari desa Merik dan Karang ini.
Tidak hanya kuali saja yang terdapat di desa Merik dan Karang ini, tetapi juga bisa di jumpai hasil karya lain seperti pot,wajan, dan berbagai lainnya. Namun yang paling dominan di desa Merik dan Karang ini adalah gerabah kuali, di karenakan pemakaian kuali hanya sekali pakai dan di buang. Berbeda dengan gerabah lainnya pemakaian dan fungsinya dalam kurun waktu yang cukup lama. Sehingga permintaan pasar lebih banyak pada gerabah kuali

3 komentar:

  1. Kepandaian tradisi dapat dikembangkan menjadi industri kreatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan (Edi Eskak) klik: ejournal.kemenperin.go.id/dkb

    BalasHapus
  2. Apakah bisa memesan gerabah sesuai keinginan?

    BalasHapus
  3. Apakah bisa memesan gerabah sesuai keinginan?

    BalasHapus

PERHATIAN

Post A Comment
Komentar agan agan tidak boleh mengandung unsur
1. Penghinaan atau pelecehan
2. Spamming (spam comment )
Tulislah setiap kata dengan makna kesopanan
Agar Sahabat Blog eksis mohon tinggalkan komentar nya :)
Dan bila ada link yang rusak mohon di beritahu IN komentar
By: Admin ( danuh shinigami )